Sebuah tempat dimana pertemuan berbagai kalangan dari berbagai latar belakang (golongan, ras, etnis, bangsa dan kelompok budaya) dikelola untuk saling menguatkan demi menciptakan perdamaian, keadilan dan kesejahteraan… khususnya untuk anak-anak…generasi penerus bangsa, harapan dunia….dimanapun mereka berada…
Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, Jatim berpenduduk sekitar 56.000 jiwa. Mata pencaharian pada umumnya buruh tani. Sisanya berjuang di sektor informal (pedagang kecil) disamping menjadi buruh perusahaan, pegawai negeri/swasta. Dalam dua dasawardsa terakhir semakin banyak penduduk pergi untuk mencari nafkah keluar Ledokombo, baik didalam negeri (terbanyak ke Bali) maupun keluar negeri (TKI/TKW) ke Timur-Tengah, Malaysia, Singapore, Taiwan dan Hongkong. Kabupaten Jember adalah salah satu sending area para migrant workers di Jatim (JATIM dan NTB merupakan dua daerah sending areas TKW/TKI papan atas di Indonesia ).
Di Ledokombo, banyak masalah sosial yang muncul. Untuk menyebut beberapa seperti anak-putus sekolah, pengangguran (terutama kaum muda), kekerasan terhadap anak, dampak migrasi (dalam dan luar negeri) seperti eksploitasi dan kekerasan di tempat kerja, berbagai penyakit sosial bawaan dari luar Ledokombo seperti kecanduan NARKOBA dll. Akhir-akhir ini juga ditemukan kasus HIV/AIDS (bahkan telah menginfeksi anak-anak). Masalah lingkungan hidup juga semakin mengemuka. Latar semua masalah tersebut diatas hampir selalu terkait dengan kemiskinan.
Di Kabupaten Jember, Kecamatan Ledokombo ditengarai sebagai wilayah tertinggal. Secara ekonomis dikategorikan daerah minus (Sumberdaya alam dan SDM). Selain itu penduduk di kawasan ini sebagian besar suku Madura. Lazimnya streotipe (label negative) yang disematkan pada suku Madura adalah susah diatur, egois, sulit diajak maju, kepala batu, keminter, sulit bekerjasama, iri terhadap keberhasilan orang lain dll Label negatif tentang suku ini dianggap sebagai salah satu sebab yang mendasari ketertinggalan Ledokombo disbanding pada umumnya kecamatan lainnya di Jember. Maka banyak orang beranggapan bahwa akan sulit mengikhtiari perubahan yang berarti di kawasan berbukit ini.
Sejak dua tahun terakhir, pengalaman membuktikan bahwa berbagai anggapan diatas tidak “sepenuhnya” benar. Masyarakat berproses dengan kesungguhan untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik melalui berbagai kegiatan kreatif yang dimotori anak-anak. Di kawasan berbukit ini sangat terasa bahwa masyarakat memiliki potensi dan hasrat untuk berubah.
Wilayah ini semakin “berbenah”. Meski harus diakui banyak masalah dan tantangan tetapi peluangpun tak kalah mengemuka. Seperti disebut di atas salah satu potensi yang mengemuka adalah SDM anak-anak. Meski dihimpit berbagai kesulitan hidup, mereka memperlihatkan banyak sisi positif. Adanya motivasi untuk maju, partisipasi yang sepenuh hati dalam berbagai kegiatan pemberdayaan, kesediaan bekerja keras dan terus belajar untuk bekerjasama serta keterbukaan menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan. Potensi ini mendorong kelahiran dan perkembangan komunitas belajar masyarakat bernama Tanoker (Kepompong dalam bahasa Madura). Tanggal 10 Desember 2009, disepakati anak–anak Tanoker sebagai hari lahir kelompok ini. Dengan semboyan “bersahabat, bergembira, belajar, berkarya”, saat ini sedang dilakukan pendampingan anak-anak terutama setingkat SD dan SMP untuk dapat mengembangkan potensi dan karakter mereka. Anggota Tanoker pada umumnya adalah putra-putri buruh migran (TKW/TKI), buruh tani, tukang ojek, supir, pedagang kecil, guru, pekerja rumahtangga dan pegawai negeri/swasta.
Selama tahun 2010 anak-anak Tanoker telah menunjukan berbagai prestasi local maupun nasional. Mereka memilih egrang (permainan tradisional) sebagai icon transformasi diri dan komunitas. Egrang membuat postur mereka semakin meninggi dan mengembangkan langkah mereka semakin melebar. Sebuah simbolisasi yang dirasakan pas untuk memacu langkah maju. Dengan egrang kini mereka membuka jendela dan pintu yang bersifat lintas batas, nasional bahkan internasional Melalui permainan egrang dan berbagai aktifitas yang dikombinasikan dengannya mereka telah merakit persaudaraan..persahabatan yang dinamis, lintas nusantara dan juga mulai “mencuri” perhatian beberapa negara.
Ke depan sebagai Rumah belajar dan beraktifitas masyarakat Ledokombo, Tanoker diharapkan semakin dapat mendorong pengembangan potensi SDM Ledokombo dan jejaringnya menuju perubahan sosial yg lebih baik. Untuk memperluas manfaat bagi masyarakat khususnya upaya mengembangkan karakter dan potensi anak-anak dan masyarakat, komunitas Tanoker telah dan akan melakukan berbagai aktifitas bekerjasama dengan berbagai unsur, baik pemerintah maupun masyarakat.
Dewasa ini tengah dilakukan proses pendampingan dengan pendekatan budaya dikalangan anak-anak setingkat SD dan SMP disamping pembenahan infrastuktur pendukung kegiatan. Melalui karsa anak-anak sendiri telah dibentuk berbagai kelompok kegiatan yaitu permainan tradisional, matematika (seni berhitung), membaca-menulis, memasak, olahraga, musik, bahasa Inggris, multimedia, menari dan melukis. Belum semua kegiatan itu berjalan secara optimal. Beberapa masih dalam tahap persiapan seperti bahasa Inggris, multimedia dan forum baca-tulis.
Anggota kelompok didampingi dalam mempersiapkan hasil karya kelompok. Direncanakan setiap semester dipertunjukan dihadapan masyarakat (orangtua, guru, teman sebaya, peminat) dan juga para undangan dari dalam dan luar desa Ledokombo. Masyarakat dan semua yang hadir diharapkan akan memberi masukan untuk perbaikan karya anak-anak Ledokombo ke depan.
Di acara ini akan ada penampilan sahabat dan jaringan Tanoker seperti anak-anak surau, santri, pelajar, para tamu maupun orangtua anggota Tanoker. Sesekali diharapkan akan ada tambahan pengetahuan untuk masyarakat melalui pengkajian/ pengajian singkat, pemutaran film atau pentas teater dari masyarakat atau para pemerhati dari berbagai kawasan.
Selain Hajatan desa diatas, ke depan diharapkan setiap bulan anggota Tenoker akan berkunjung keberbagai desa di sekitar Kecamatan Ledokombo untuk berdiskusi tentang berbagai masalah anak dan bergembira bersama anak-anak setempat. Selain itu Tanoker juga akan mengadakan “Egrang City Tour” yaitu pentas/lomba/pelatihan egrang dan penjualan produk-produk Ledokombo di Jember.
Dalam rangka pengembangan anak-anak, Tanoker juga melakukan upaya pengembangan kapasitas berbagai pihak yang terkait dengan anak seperti guru, orang tua, pemuka agama dan tokoh masyarakat. Training guru inspiratif dan Orangtua kreatif, Jarimatika (menghitung cepat dengan jari) dan Matematika metode GASING (gampang, asyik dan tidak bikin pusing/menyenangkan) serta English for Community (bahasa Inggris untuk komunitas) telah dilaksanakan. Tanoker bekerjasama dengan ,Yayasan Jarimatika Salatiga, Surya Institut Jakarta dan Yasmin Learning Centre Jakarta.
Agenda khas Tanoker lainnya adalah perayaan hari-hari besar (Nasional maupun Internasional) seperti hari Anak, hari Kartini, hari Ibu, hari Kemerdekaan, hari kasih sayang, berbagai hari raya dll. Acara-acara tersebut sedapat mungkin dimaksudkan selain untuk menanamkan rasa kebersamaan dan saling menghargai antara sesama dari lingkungan Ledokombo juga untuk mensosialisasikan/ memasyarakatkan hak anak.
Saat ini selain berlatih mengembangkan potensi baik intelektual maupun sosial nak-anak, sedang dipersiapkan kegiatan baru yakni Long distance Learning-interaction (belajar/ silaturahmi jarak jauh) menggunakan metode Teleconfrence (memanfaatkan internet yang baru masuk desa) dengan berbagai kalangan baik didalam maupun luar negeri (antara lain sekolah, organisasi anak, para guru, ilmuwan, TKW/TKI, tokoh masyarakat dan tokoh agama, petani, mahasiswa dll). Diharapkan kegiatan ini semakin menambah wawasan masyarakat khususnya anak akan pengetahuan dan kearifan lintas batas (humanisme).
Berbagai kegiatan di atas berangkat dari mimpi Ledokombo untuk merealisasikan lingkungan Ramah anak : Lingkungan yang kondusif untuk membangun jiwa dan raga anak, untuk Indonesia yang lebih baik dan kemanusiaan yang adil dan beradab.
Untuk menunjang berbagai kegiatan Tanoker, dengan sepenuh hati kami mengajak saudara/saudari untuk bergandeng tangan. Saat ini Tanoker sedang membangun tempat kegiatan outdoor diatas dua bidang tanah 850 m2 dan 1500 m2 serta Ruang Serbaguna (Resource Centre) diatas tanah hibah 6 x 8m2. Dua lokasi Outdoor Learning-Interaction Areas selain digunakan sebagai tempat belajar rutin (matematika dan dalam waktu dekat bahasa Inggris) akan dipakai juga sebagai arena outbond berbasis permainan tradisional, Kampanye makanan sehat resep tradisional (dapur anak) dan panggung “alam” untuk pentas budaya anak-anak dan masyarakat. Sedangkan bangunan serbaguna (direncanakan dua lantai) akan digunakan sebagai perpustakaan, tempat berlatih (multimedia, bahasa,), berdiskusi, pengajian dan teleconfrence/ belajar jarak jauh.
Untuk merealisasikan semua itu kami mengajak saudara/saudari untuk bergandeng tangan, berbagi daya dan upaya. Jika saudara -saudari mempunyai alat-alat penunjang belajar anak seperti buku anak-anak, peralatan sekolah, permainan edukatif CD/ film anak-anak dan atau komputer (PC dan laptop) kamera foto/video baru atau bekas/ layak pakai, jangan dibuang. Tanoker dan masyarakat Ledokombo masih membutuhkannya.
Selain hal-hal tersebut diatas, sumbangan keahlian para relawan sangat diharapkan. Bisa sebagai teman-belajar melalui Long Distance Learning-interaction (belajar dan silaturahmi jarak jauh via jaringan Internet) dan berbagai keahlian (misalnya bahasa Inggris, komputer/multi media, pembuatan film, menari, menyanyi dll) atau jika berkenan berpartisipasi dalm bentuk donasi menunjang aktifitas dan penyempurnaan pembangunan ruang serbaguna dan Tanoker Outdoor Learning-Interaction Areas.
Terima Kasih – Mator Sakalangkong
Perubahan bisa darimana saja…
juga dari desa
dimotori oleh anak-anak desa
menuju masa depan BERSAMA
yang lebih baik…
Jika ada pertanyaan mohon menghubungi Suporahardjo dan Farha Ciciek
Email: tanoker@tanoker.org, Facebook : Tanoker Ledokombo, website : www.tanoker.org
Tlp : (0331) 593 882, 081230489909, 081331485772, 0822 2812 6481.
Sekeretariat Tanoker Jl. Kantor Polisi, Simpang Tiga Desa Ledokombo,
Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, JAWA TIMUR (tidak jauh dari alun-alun Kecamatan Ledokombo)
Terima kasih atas perhatian dan Kerjasamanya yang baik.
Salam hangat TANOKER