Gelaran Festival Egrang VIII bertema Bhineka Tunggal Ika akan dimeriahkan dengan kegiatan jambore anak tingkat nasional. Selain itu, kegiatan festival egrang juga masuk dalam agenda kegiatan memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-72, dan launching dengan kegiatan jalan sehat dengan cara yang unik.
Ketua Panitia Kegiatan HUT RI Kecamatan Ledokombo dan Festival Egrang VIII Totok Budianto mengatakan, peringatan Hari Kemerdekaan RI tahun 2017 ini, dapat semarak dirayakan karena berkolaborasi dengan komunitas Tanoker Ledokombo.
“Tanoker sebagai suatu komunitas yang sudah mendunia, sangat kami apresiasi, karena secara tidak langsung juga mengangkat nama Kecamatan Ledokombo. Karena dapat dikenal di seluruh Indonesia, bahkan juga dunia,” ujar Totok kepada sejumlah wartawan, disela kegiatan jalan santai dan launching Festival Egrang VIII, Minggu pagi (20/8).
Ia menjelaskan, pada tahun 2017 ini, gelaran Festival Egrang VIII digelar bersama dengan kegiatan memperingati HUT RI ke-72. Selain beberapa lomba, rentetan dari festival egrang tersebut juga akan dimeriahkan dengan Jambore Anak tingkat Nasional yang akan diikuti oleh seluruh anak dari Pulau Jawa, NTT, dan NTB.
“Kegiatan tersebut, akan dilaksanakan pada tanggal 21- 22 September 2017. Ini jambore tersemarak, karena akan diikuti ratusan anak dari wilayah timur Indonesia,” katanya.
“Untuk launching gelaran Festival Egrang VIII yang bertema Bhineka Tunggal Ika tahun ini, kita gelar bersamaan dengan Jalan Sehat Bersama masyarakat di Kecamatan Ledokombo. Bahkan dihadiri juga oleh Kh Abdul Muqit Arief Wabup Jember. Pesertanya banyak dan meriah, ada sekitar 10 ribuan peserta,” imbuhnya.
Lanjutnya, untuk jalan sehat bersama ini, digelar dengan cara yang unik. “Peserta menggunakan atribut bernuansa egrang, misalnya berjalan dengan egrang bambu, egrang batok, atau egrang besi. Menggunakan pin atau bros, topi atau ikat kepala, bahkan juga, kaos bergambar egrang dan lain sebagainya. Sehingga suasana semakin meriah, bahkan peserta sampai ada yang kesulitan berjalan. Tetapi semangatnya sangat kita apresiasi,” ungkapnya.
Untuk atribut bernuansa egrang, Totok menjelaskan, disiapkan juri khusus yang menilai, untuk dicari peserta dengan atribut egrang terunik. “Juri untuk peserta dengan atribut egrang terunik terdiri dari 3 orang, yakni dari perwakilan Staf Kantor Pariwisata dan Kebudayaan, Duta Pariwisata dan Duta Batik Kabupaten Jember. Nantinya, peserta dengan atribut egrang terunik akan mendapatkan hadiah senilai Rp 350 ribu untuk juara 1, Rp 250 ribu untuk juara 2 dan Rp 150 ribu untuk juara 3,” sebutnya.
Perlu diketahui, festival egrang adalah salah satu festival tahunan di kabupaten Jember yang dilaksanakan secara rutin dan hanya ada di Kecamatan Ledokombo. Tahun 2017 ini, festival tersebut sudah memasuki tahun ke delapan.
Ada banyak kegiatan untuk memeriahkan festival yang di inisiasi oleh Komunitas Tanoker tersebut, diantaranya Lomba mawarnai untuk tingkat TK, dan lomba menggambar untuk tingkat SD se-Kabupaten Jember. Pelaksanaannya, pada tanggal 27 Agustus 2017, dari jam 8 pagi hingga jam 4 sore, di area pasar lumpur Tanoker,
“Selain itu juga diadakan Lomba mural (menggambar di dinding), bertema Bhinneka Tunggal Ika, bernuansa egrang. Dimulai pada tanggal 27 Agustus 2017 hingga 16 September 2017. Juga ada lomba inovasi produk kerajinan tangan (handicraft) se- Kabupaten Jember, yang dimulai pada tanggal 27 Agustus 2017. Dengan batas waktu pengumpulan, pada 16 September 2017,” jelasnya.
Kemudian pada tanggal 21 – 22 Agustus 2017, akan digelar sarasehan, belajar bersama, cross learning bersama para pendamping serta pemerhati anak, unsur pemerintah, dan perwakilan komunitas anak se-Indonesia dengan tema “Pengasuhan Anak Berbasis Komunitas”
“Pada puncak acaranya, Festival Egrang Ke delapan, hari Minggu, 23 September 2017. Kegiatan yang mengangkat tema Bhineka Tunggal ika, akan dimeriahkan dengan Pawai Egrang yang akan dilaksanakan disepanjang jalan utama Ledokombo, yaitu start di Gedung Pusat Kegiatan Guru (PKG) dan berakhir di Lapangan Ledokombo. Selain pawai egrang kegiatan yang bekerja sama dengan Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Kecamatan Ledokombo, UPT Pendidikan dan beberapa lembaga pendidikan di kecamatan Ledokombo, juga dimeriahkan dengan Lomba kuliner ‘Seni Kuliner Nusantara yang Sehat dan Kreatif” se-Kabupaten Jember, Lomba hunting foto, video dan foto selfie Festival Egrang VIII, Bazar produk kerajinan tangan dan wisata. dan Bazar kuliner sehat kreatif,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Jember Abdul Muqit Arief mengatakan, gelaran Festival Egrang yang diinisiasi oleh Komunitas Tanoker dan masyarakat Kecamatan Ledokombo, sudah mengangkat nama baik Kabupaten Jember dikancah dunia.
“Festival egrang ini, tidak hanya diterima oleh masyarakat lokal di Ledokombo, tetapi sudah diapresiasi oleh masyarakat nasional, bahkan juga di tingkat internasional. Sebab diketahui juga, Mas Supo (Inisiator Komunitas Tanoker) juga diundang oleh presiden untuk mendapatkan penghargaan dari Presiden,” ujarnya.
Sehingga sebagai tindak lanjut dan respon dari Pemkab Jember, lanjutnya, potensi wisata di Komunitas Tanoker Ledokombo, dan wisata-wisata di Kecamatan Ledokombo akan dijadikan dalam satu agenda rutin tahunan di Kabupaten Jember.
“Tanoker nanti mungkin akan bisa dijadikan satu rangkaian wisata di Kabupaten Jember, dan tamu-tamu dari luar nantinya, akan dikenalkan langsung oleh bupati. Karena beliau siap untuk menjadi marketingnya. Hal ini mungkin salah satu cara untuk mengangkat potensi wisata ini,” tuturnya. (cw2)
(dikutip dari koran Memo Timur edisi Senin, 21 Agustus 2017)