Tanocraft sebagai wadah peningkatan ekonomi masyarakat Ledokombo, semakin bisa dirasakan. Tanocraft sebagai lahan usaha baru ditengah masyarakat Ledokombo memberi peluang alternatif peningkatan ekonomi masyarakat dibidang kerajinan. Sebagaimana program DISPERINDAG dan Kantor Pariwisata Jember diharapkan Ledokombo menjadi kawasan Desa Industri Kreatif dan Desa Wisata. Geliat ekonomi dibidang kerajinan tidak bisa dipisahkan dari geliat wisata yang galakan oleh Tanoker dengan “kampung wisata belajar”nya. Semakin banyak pengunjung yang datang ke Ledokombo semakin tinggi kebutuhan akan oleh-oleh/cindera mata yang di butuhkan oleh pengunjung. Dalam tiga bulan terakhir ini setiap bulannya tak kurang dari 200 orang singgah ke artshop tanocraft untuk berburu oleh-oleh khas Ledokombo/Tanoker. Untuk omzet artshop Tanocraft 4-7 juta setiap bulannya, sedangkan dari pesanan/order omzet mencapai 10-15 juta perbulan.

Pasar dan peluang yang sudah terbentuk harus ditopang dengan produksi yang kuat, dan manajemen yang baik. Produksi Tanocraft saat ini di topang oleh 7 kelompok usaha ibu-ibu dibidang kerajinan yaitu; Kel. Asta Edelwais yang berlokasi di Sumber Lesung, Kel. C’ria di Sumber Lesung, Mom & Kids di Ledokombo, Kel. Melati di Ledokombo,  Kel. Damar wulan, kel. Smile Craft, dan Kel. D’ombo Craft berlokasi di Sumbersalak. Produksi perkelompok rata-rata 500-1000 produk per bulan untuk tingkat kesulitan sedang. Untuk jumlah SDM rata-rata perkelompok 6-10 orang.

            Sistem kerja yang diterapkan Tanocraft dengan kelompok bersifat kemitraan sehingga memiliki kedudukan yang seimbang. Dalam memulai proses produksi Tanocraft mengawali dengan penerbitan  SP (Surat Pesanan).  Sosialisasi SP harus dipahami kedua belah pihak. Jika kelompok sudah menyetujui proses produksi bisa dilakukan dengan mengawali pencairan DP (Down Payment) 50% dari total order yang diterima oleh kelompok.  Sedangkan pelunasan dilakukan setelah pesanan masuk ke kantor, maksimal seminggu dari penyetoran produk terakhir.

Quality Control (QC)

Quality Control Tanocraft dilakukan untuk menjaga mutu produk, ketepatan bentuk dan ukuran, jatuh tempo penyelesaian. Proses QC Tanocraft ada dua tahapan:

  1. QC ditengah produksi yaitu bagian produksi Tanocraft mendatangi langsung proses produksi kelompok dan mengecek sejauh mana proses sedang berlangsung dan mengevaluasi proses produksi terdapat kesalahan atau tidak. Proses QC ini untuk mengurangi/meminimalisi tingkat kesalahan pada saat produksi yang akan merugikan kelompok maupun anggota yang bersangkutan.
  2. QC diKantor yaitu proses QC setelah barang sudah dikirim ke Kantor, jika ada produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi didalam SP, ketidak sempurnaan dalam produksi akan di re-ject dan diperbaiki. Proses ini untuk mendapatkan kualitas produk yang

Promosi dan Membangun Jaringan

Dalam rangka membuka pasar yang lebih luas, memperbesar jaringan dengan silaturahmi masih sangat efektif. Hal ini terus dilakukan oleh pendiri Tanoker sekaligus CEO Tanocraft Ibu Farha Ciciek, setiap kali ada acara/kegiatan di Jakarta atau ke kota lainnya. Koper ukuran sedang selalu menyertai dengan terisi penuh produk-produk kerajinan karya ibu-ibu Ledokombo. Disela seminar menyempatkan berbincang dengan tamu yang hadir dan menceritakan Ledokombo dengan segala keunikanya. Sebagian produk tanocraft dihadiahkan kepada tamu-tamu penting yang hadir supaya mengenal Tanoker dan Tanocraft. Sebagian lagi dijual pada pengunjung yang berminat. Antusias yang tinggi sering kali pulang dengan membawa tas kosong.

            Di Jember, silahturahmi ini juga terus digiatkan dengan cara memperlihatkan produk-produk cantik karya ibu-ibu Ledokombo kepada para pembuat kebijakan di kota suwar-suwir. Salah satunya kepada Dr. Faida yang sekarang menjabat menjadi Bupati Jember. Dua pertemuan penting yaitu ketika gelar produk pada saat upacara Hari Kebangkitan Nasional 2016 di Alun-alun Jember dan acara car free day yang diliput tv swasta dalam acara “liputan 6 pagi”. Pemberdayaan yang dilakukan Tanoker selaras dengan program beliau mengenai penguatan produk lokal.  Beliau berjanji dalam setiap kegiatan kedinasan di kabupaten Jember diharapkan menggunakan produk lokal (produk yang diproduksi sendiri oleh masyarakat Jember).

            Silaturahmi dalam usaha memperkenalkan ekonomi kreatif yang ada di Ledokombo. Tanoker/ Tanocraft tergabung dalam Destinasi Wisata Jember (DWJ). Kegiatanya saling berkunjung ke masing-masing destinasi dan melakukan kerjasama dalam beberapa hal seperti pertukaran Informasi pengunjung destinasi, penjualan cindera mata atau oleh-oleh, forum audiensi dengan Bupati dan kegiatan lainya. Dengan adanya DWJ, tanocraft sudah menjalin kerjasama dengan museum tembakau, BIN dan rollas caffe.

KICI (Komunitas Ibu Cerdas Indonesia) pada bulan september lalu melaksanakan seminar nasional di hotel Panorama Jember. Tanocraft di minta dukungan dengan pembuatan tas seminar sebanyak 300 buah. Selain melaksanakan seminar peserta juga diajak berkunjung ke Tanoker dan bermain bersama. Selang beberapa waktu di akhir bulan Oktober ini ibu-ibu KICI kembali ke Tanocraft dan membawakan oleh-oleh berupa 8 unit mesin jahit, 2 mesin neci dan 2 mesin bordir untuk meningkatkan ibu-ibu Ledokombo dalam berkarya.

Promosi paling efektif adalah menjajakan produk secara langsung. Tanocraft bisa berkomunikasi langsung dengan pembeli. Dengan kualitas produk yang bagus tidak ada kekhawatiran akan complain dan keluhan pembeli sebaliknya akan semakin yakin produk tanocraft akan diceritakan kepada keluarga, relasi maupun temanya. Artshop merupakan warung usaha yang efektif untuk melaksanakan tugas tersebut. Selain itu beberapa kerjasama juga dilakukan untuk memperkenalkan produk secara langsung. Membuka stand pada Seminar fakultas Kedokteran Gigi Di GOR Kaliwates Jember pada bulan Oktober. Di bulan November Tanocraft membuka stand di Seminar Biologi 2 yang diadakan oleh Fakultas Ilmu Pendidikan UNEJ di Gedung Cdast. Pameran Jember Expo di GOR Kampus POLTEK Jember menyempatkan diri unjuk nama untuk bergabung dalam stand paguyupan DWJ.

             Selain silaturahmi langsung Tanocraft juga terus menggunakan WEB dan media sosial untuk membuka peluang promosi didunia maya. www.craft.tanoker.org dan Facebook; tanocraft  ledokombo selalu aktif menjadi referensi dan penghubung untuk mendapatkan produk tanocraft yang unik dan menarik.

Peningkatan Kapasitas (Capacity Building)

            Forum komunikasi bulanan merupakan sarana komunikasi antara tanocraft dan kelompok/ anggota. Forum ini untuk menjaga semangat berkarya dan menyelesaikan permasalahan yang timbul antar anggota maupun dengan Tanocraft langsung. Agenda umum dalam setiap pertemuan yaitu;

  1. Informasi perkembangan Tanocraft dalam satu bulan terakhir
  2. Evaluasi kualitas produk
  3. Sharing permasalahan kelompok/ anggota
  4. Diskusi permasalahan yang dihadapi

Dari forum ini diharapkan segala permasalahan yang ada dikelompok bisa dicari penyelesaiannya. Permasalahan yang sering muncul adalah :

  1. Permasalahan produksi: alat rusak, banyaknya kegiatan sosial, anggota keluarga sakit
  2. Order mendadak, dan order dengan tingkat kesulitan tinggi
  3. Masalah sesama anggota, seperti: pembagian order yang tidak fair, pembagian keuntungan, peminjaman keuangan, dll.

Setiap persoalan yang diutarakan dalam forum ini akan dipecahkan bersama. Berbagai informasi dan solusi masing masing kelompok diutarakan menjadi pencerah kesadaran, toleransi dan solidaritas sehingga kelompok akan semakin terkuatkan.

Permasalahan utama dalam kelompok biasanya bersumber dari cara komunikasi. Hal ini disampaikan Ibu Melda ahli psikologi yang datang dari Jakarta berbagi ilmu dengan masyarakat Ledokombo. Salah satunya dengan kelompok Ibu-ibu wirausah kerajinan. Ada Sembilan tips agar komunikasi selalu nyambung bahkan menjadi power untuk penyemangat bergerak agar produktifitas semakin tinggi.

Peningkatan kapasitas kelompok juga didukung oleh DISPERINDAG Jember. Diakhir oktober, dua orang anggota Tanocraft diminta untuk mengikuti pelatihan celup ikat yang dilaksanakan di Balai Besar Batik Yogyakarta selama sepekan. Ibu Karimah dari kelompok Damar wulan dan Ibu Hamidah dari kelompok Asta Edelwais  mewakili belajar di Jogja. Sekembalinya diharapkan bisa mengembangkan dan mengajari anggota lainya.

Tanocraft dan anggota terus berusaha mencapai tujuan besarnya dengan Tumbuh belajar, berkembang bersama untuk Indonesia yang lebih baik.

Prestasi :

  1. Juara I lomba inovasi handycraft 2016 RRI Jember (Boneka Egrang Sakera, Fungsi tempat Pensil/pulpen)
  2. Juara III lomba inovasi handycraft 2016 RRI Jember (Tas TAXO, bahan reuse perca jeans)

 

SHARE