Tanoker merupakan salah satu dari sekian banyak komunitas belajar yang ada di Indonesia. Sebuah tempat yang berusaha mengembangkan potensi dan karakter anak-anak dan masyarakat melalui berbagai kegiatan kreatif yang berawal dari Egrang, sebuah permainan yang mengandung banyak inspirasi, dan beragam permaian tradisional yang menggunakan bambu sebagai alat utama.

Egrang merupakan sepasang bambu yang dimainkan dengan kesabaran, keuletan, ketelatenan dan rasa pantang menyerah. Egrangsebenarnya juga merupakan symbol dari jatuh bangunnya Tanoker dalam membangun komunitas belajar ini. Belajar memainkan Egrang tidaklah mudah dan membutuhkan kerja keras. Demikian juga Tanoker dibangun dengan perjuangan yang tidak mudah. Namun, sebagai hasilnya, tempat ini menjadi wadah berharga bagi anak-anak untuk dapat mengekspresikan diri mereka dengan bebas melalui berbagai permainan tradisional untuk mengembangkan diri. Disamping Egrang, ada juga Djimbe dan permainan tradisional yang lain.Ada banyak kegiatanyang bertujuan untuk memaksimalkan perkembangan diri anak melalui aktivitas kreatif seperti kegiatan Mingguan yang disebut Minggu Ceria.

Disamping itu, Tanoker adalah tempat yang sangat ramah dan nyaman bagi setiap orang yang berkunjung dan tinggal disana.  Tanoker menyatu dengan masyarakat sekitar dan terus menularkan keramahan dan keceriaan kepada anak-anak. Sehingga siapapun yang berkunjung ke Tanoker akan merasakan kebersamaan dan kekeluargaan yang luar biasa.

Selain itu, Tanoker juga menjadi pintu gerbang dari lahirnya Kampung Wisata Belajar Ledokombo. Tanoker turut andil dalam membangun dan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki oleh Kecamatan Ledokombo sehingga menjadikan Tanoker sebagai jantung kehidupan yang menggerakkan roda-roda sosial masyarakat Ledokombo.

Komunitas ini menjadi inspirasi dalam melestarikan budaya yang di wariskan oleh nenek moyang. Tanoker bekerjasama dengan pemerintah desa dan masyarakat untuk mengembangkan potensi tersebut seperti:

  1. kerjasama dengan penduduk sekitar dalam penyediaan homestay dan makanan bagi wisatawan.
  2. kerjasama dengan penduduk sekitar dalam penyediaan souvenir bagi wisatawan dengan membuat kelompok ibu-ibu pengrajin kerajinan tangan dan pembuatan jamu untuk memanfaatkan tanaman herbal yang melimpah.
  3. kerjasama dengan pemerintah desa dalam memfasilitasi dan memecahkan masalah buruh migran keluarga serta anak mereka.
  4. kerjasama dengan pemerintah desa dalam mengembangkan potensi wisata alam dan industry rumahan di Ledokombo.

 

SejarahTanoker

Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, Jatim berpenduduk sekitar 62.300 jiwa tersebar di desa-desa. Mata pencaharian mereka pada umumnya adalah buruh tani. Sisanya berjuang di sektor informal (pedagang kecil) disamping menjadi buruh perusahaan, pegawai negeri/swasta. Dalam dua dasawarsa terakhir semakin banyak penduduk pergi untuk mencari nafkah keluar Ledokombo, baik didalam negeri (terbanyak ke Bali) maupun keluar negeri (TKI/TKW) keMalaysia, Singapore, Taiwan dan Hongkong.

Disamping itu, persoalan sosial selalu menjadi krusial dimanapun juga termasuk di Ledokombo. Ada banyak persoalan terkait dengan pendidikan, kesehatan, dan kemiskinan. Tanoker hadir dengan tujuan untuk berkontribusi dalam memecahkan persoalan-persoalan itu dengan hadir secara langsung ditengah-tengah mereka untuk mempersiapkan keluarga dan anak-anak agar hidup dengan sehat, pintar, dan sejahtera.

Tanoker memiliki perhatian khusus terhadap anak-anak. Bagi Tanoker, anak harus hidup bahagia dan senang tanpa mengabaikan pentingnya perkembangan pribadi untuk menjadi seorang manusia yang berbudi luhur dan berdampak bagi masyarakat, bangsa dan negara.  Untuk itulah komunitas belajar dan bermain ini diberi nama “Tanoker”.Kata “Tanoker” berasal dari Bahasa Madura yang berarti “Kepompong”.Filosofi dibalik pilihan kata ini adalah adanya keyakinan bahwa pariwisata yang berbasis komunitas dan budaya dapat mendorong transformasi sosial yang bisamengentaskan masyarakat dari persoalan pendidikan, kesehatan dan kemiskinan. Maka, Tanoker, sebagai komunitas bermain dan belajar, berdiri pada 10 Desember 2009 diLedokombo

 

Organisasi  Tanoker Ledokombo

Organisasi Tanoker mempunyai 5 unit yang terkait dengan kegiatan budaya, sosial dan ekonomi. Unit Pendampingan Anak bertanggung jawab untuk mengembangkan bakat dan karakter anak melalui kegiatan yang mendidik dan menyenangkan. Kemudian, Unit Kerajinan Tangan, adalah unit yang menangani buruh migran dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian melalui berbagai kreatifitas seperti pembuatan kerajinan tangan. Unit ini mengkoordinir 3 kelompokusaha yaitu Edelwais, Ceria dan D’ombocraft. Selanjutnya adalah Unit Pertanian yang bertanggung jawab dalam proses pertanian dimulai dari penanaman bibit, pemeliharaan, panen hingga penjualan. Setelah itu, Unit pendampingan TKI (Tenaga KerjaIndonesia), secara khusus bertanggung jawab dalam mempertahankan dan menjaga hak dan kewajiban sebagai buruh migran (orang yang bekerja di Indonesia atau Luar Negeri). Lalu yang terakhir adalah Unit Event Organizeryang menjadi tonggak utama dalam mengatur semua aktivitas yang berkaitan dengan wisata, produk wisata dan pelayanan wisata yang ditawarkan kepada wisatawan. Dalam mengembangkan Wisata Belajar,  semua unit bekerja sama dalam koordinasi unit Event Organizer.

[/button]

SHARE