Exif_JPEG_420

Anggi Dyah Mayang sari nama Langkapku, dan biasa dipanggil Anggi.  Aku merupakan anak kedua dari dua bersaudara  dan terlahir di kabupaten Banyuwangi, 03 Juli 1999.   Selama 12 bulan aku di tinggal bersama kedua orang tuaku di banyuwangi. Namum entah kenapa terjadi konflik yang terjadi dalam kerajaan kecilku, yang mengharuskan aku dan Ibu pulang ke kampung kelahiran ibuku tepatnya di dusun karang anyar desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo kabupaten Jember. Dan disanalah aku bersama ibuku berkumpul dan menempati rumah sederhana jauh dari kata mewah yakni dirumah kakak dari ibuku atau lebih tepatnta rumah bibiku, namum kebersamaan aku dan ibuku tidak berlangsung lama hanya berlangsung selama 1 bulan. Diumurku yang ke 13 Bulan aku sudah berpisah dengan ibuku. Kerena himpitan ekonomi  ibu kandung yang hanya mengasuhku selama 13 bulan  di tahun 2000 harus pergi ke negara Hongkong untuk menjadi Tenaga Kerja Indonesia dan bekerja sebagai pembantu Rumah tangga. Sedang aku dan Kakaku pada waktu itu diasuh oleh bude ku yang tak lain merupakan kakak ibu Kandungku.  Di tahun 2003 kerinduan terhadap ibuku sudah terobati karena  dia pulang hanya menjenguk kedua anaknya termasuk aku, namum kerinduanku terhadap ibu tidak tidak berlangsung lama hanya bertahan selama dua minggu, dan ibuku harus kembali lagi ke negara dimana dia bekerja. Sehingga kehidupan ku dan kakakku kembali diasuh oleh bibiku.  Di usia ku yang kelima Tahun aku mulai disekolahkan tepatnya di SDN Sumbersalak 05.

Bertahun tahun ibuku tidak pulang dan aku sangat merindukan kehangatan dan belaian kasih sayang sang ibu namum semua itu bisa aku tahan, dan bisa terobati dengan mengirim pesan singkat agar menghubungi dan mendengar langsung suara langsung sang ibu,  hanya dengan mendengar suara sang ibu aku bisa tegar dan kembali semangat dalam menjalani kehidupan yang jauh dari orang tua. Lebih lebih keberadaan sang ayah  tidak tidak pernah ada kabar selama bertahun tahun.

Hampir delapan tahun aku hanya bisa berkomunikasi dan mendengar langsung suara ibu  melalui telephone, mendekati kelulusan SD di tahun 2010 kerinduan pada ibuku terobati kerana di tahun tersebut ibuku kembali ketanah Air. Rasa sayang dan kerinduan sang  ibu kepada kedua anaknya kembali terobati, namum lagi lagi itu tidak berlangsung lama dan hanya bertahan selama dua minggu. Karena dia hanya mendapatkan jatah cuti dari majikannya di taiwan hanya dua minggu dan Ibuku harus kembali kenegara dimana dia bekerja. Di sela sela cutinya ibuku sempat mengantarkan aku untuk bersekolah kejenjang pendidikan menengah pertama tepatnya di SMPN 1 Ledokombo, namum tak berselang lama ibuku harus kembali.

Di usiaku yang sudah ke 11 tahun aku sudah bersekolah SMP dan harus beradaptasi dengan lingkungan yang belum aku kenal sebelumnya, tidak mudah bagiku untuk bergaul dengan kawan kawan seumurku di sekolah tersebut. Namum semua itu bisa kulalui dengan senang hati berkat suara sang ibu yang menasehatiku melalui sambungan telephone dan beberapa pesan singkat melalui Handphone, dan mulai saat itu lah aku memberanikan diri untuk berbaur dengan teman teman sejawatku. Selama aku menempuh pendidikan di SMP tersebut sesekali ibuku kembali lagi ke Tanah Air tepatnya di tahun 2012, kesempatan tersebut tidak aku sia siakan dan aku mulai lincah dan memberanikan diri untuk bercerita panjang dengan ibuku, sesekali aku menunjukkan prestasiku selama menempuh pendidikan yakni dengan nilai yang memuaskan dan masuk sepuluh besar dengan nilai rata rata 8. Namum kebahagian tersebut tak berlangsung lama, kebersamaan aku dengan ibuku lagi lagi hanya bertahan selama dua minggu dan ibuku harus kembali lagi keperantauan. Di tahun 2013 aku menyelesaikan pendidikan menengah pertama  dan di nyatakan lulus dengan nilai yang sangat memuaskan, tentu kabar bahagia ini aku sampaikan kepada ibuku di negara orang. Betapa bahagianya ibuku mendengar kabar istimewa tersebut.

Di tahun yang sama aku berencana melanjutkan langsung kenjenjang pendidikan tingkat atas, dengan arahan bapak Agung Pitono yang merupakan Guru sekaligus tetanggaku aku disarankan untuk melanjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) yang ada di Jember. Dan pilihanku hanya di SMKN 1 Jember, dengan mengikuti jalur berbagai tes untuk masuk ke SMK tersebut aku lalui, dan hasil sangat memuaskan aku di terima di salah satu SMKN bergengsi di Kabupaten Jember tersebut. seperti biasa aku sampaikan kabar bahagia ini aku sampaikan kepada ibuku yang jauh disana. Di awal masuk sekolah tentunya aku harus beradaptasi lagi dengan lingkungan seperti yang aku alami semasa SMP dulu, Ini merupakan terberat bagiku karena di samping jauh dari tempat tinggalku dan aku harus juah dari kehidupan orang orang terdekatku seperti bibi dan pamanku yang selama ini mengasuhku dengan kasih sayang. Akan tetapi dengan keyakinan yang kuat dan untuk membahagiakan Ibuku aku harus bertahan dan memlih untuk kost di sekitar sekolahku agar memperlancar pendidikanku. Selama di kost  kesibukanku hanya  belajar dan belajar tidak ada kegiatan lain. Sesekali aku merindukan keluarga di rumah dan ibuku di perantauan itu dapat teratasi dengan berkomunikasi melalui sambungan telephone. Semester demi semester aku lalui hanya untuk mengejar target  prestasi sepuluh besar dan alhamdulillah target tercapai aku masuk peringkat sepuluh besar di bidang pemblejaran Multi media.

November 2015 ibuku kembali lagi ketanah air dan kembali berkumpul dengan keluarga kecilku. Ada yang berbeda dengan kepulangan ibuku saat itu, karena ibuku memutuskan untuk tidak kembali lagi ke tempat kerjanya dan tidak niatan untuk menjadi TKI sebagai pembantu rumah tangga. Mendengar keputusan tersebut tentu aku sangat bangga dan bahagia, apalagi usia ku saat itu sudah beranjak gedde tentu banyak yang harus aku ceritakan tentang rutinitas kehidupanku selama menempuh pendidikan. Di akhir masa pendidikan ku di SMKN 1 Jember, aku lebih banyak belajar dan berdoa untuk kelulusanku  serta tak lupa aku juga minta di doakn kepada keluargaku yang ada dirumah agar ujian akhir lancar dan memperoleh nilai yang sangat memuaskan seperti yang ibu harapkan. Dan Alhamdulillah di bulan Juli 2016 saya di nyatakan Lulus.

Pasca kelulusan dari SMKN 1 Jember, keinginan ku yang di dukung oleh keluargaku untuk melanjutkan ke jenjang  perguruan tinggi harus tertunda,disebabkan faktor ekonomi untuk membiayai pendidikanku ke yang lebih tinggi  yang masih belum mencukupi. Sehingga dengan terpaksa aku menunda cita citaku tersebut. Tak  ingin aku murung terus dan demi keinginanku yang masih belum tercapai, tanggal 23 Mei 2016 Ibuku yang awalnya memutuskan untuk tidak lagi menjadi TKI, maka dengan terpaksa di kembali lagi menjadi pembantu Rumah Tangga di negara Taiwan. Sebenarnya saya kurang waktu bersama ibu hanya beberapa bulan saja di rumah ibuku memutuskan kembali untuk berangkat lagi menjadi pahlawan devisa dan kalau boleh saya memilih aku lebih suka jika ibu tetap dirimah dan bersama sama saling membantu untuk melakukan kegiatan rutinitas , bahkan saya sering menyampaikan kepada ibu agar tidak kembali lagi keluar menjadi TKI, akan tetapi pada waktu itu ibuku tetap memilih pergi dengan alasan untuk membiayaiku kuliah.

setelah keberangkatan ibu ke Taiwan, hampir 4 bulan hari hariku diisi dengan berbagai  kegiatan yang ada dirumah, beruntung ada salah satu kerabat dekatku yang bernama Febri yang merupakan staf f dari Tanoker Ledokombo menawarkan aku untuk mencoba bekerja dan membantu kegiatan yang ada di Tonoker, dan akhirnya aku punya kegiatan Rutin di Komunitas tersebut. kini hari hari ku disibukkan dengan berbagai kegiatan yang sesuai dengan bidangku selama menempuh di di SMKN 1 Jember yakni di bagian media termasuk mendokumentasikan produk dan dam kegiatan di Tanocraft  Ledokombo.  Tentu kabar gembira ini aku sampaikan ke ibuku yang ada di perantauan sana, alangkah bahagianya ibuku mendengar berita ini karena disamping belajar aku juga belajar mandiri yakni bekerja di Tanokreft Ledokombo

hampi 16 Tahun lamanya hingga sekarang  ibuku mengajariku kemandirian hidup, dan kini aku hanya berharap kepada pemerintah Indonesia untuk menyediakan lapangan kerja yang seluas luasnya, memberikan beberapa pelatihan kewirausahaan bagi rakyat indonesia agar bisa mengurangi jumlah warganya untuk bepergian ke luar Negeri. (Iwan)

 

SHARE